Mantan Ketua Kebaktian Gereja Stella Maris Kini Menjadi seorang Muslimah


 AntiLiberalnews – Alhamdulillah, seorang mantan ketua kebaktian bahasa Inggriss gereja Stella Maris telah mendapatkan hidayah mengikuti 2 frather di gerejanya yang sudah lebih dahulu masuk Islam, sebagaimana disampaikan Hanny Kristianto, Sekretaris Jenderal Mualaf Center Indonesia (MCI) pada laman Facebook pribadinya, Senin (7/3/2016).
Ialah Melissa Oentoro, mahasiswi Universitas Pelita Harapan di Lippo Karawaci, mendapat petunjuk dan menerima hidayah Allah Ta’ala. Mualaf cantik yang juga pengusaha muda ini menjadi muslim menyusul 2 frather di gerejanya, satu diantaranya bahkan menjadi ketua umum Mualaf Center Indonesia yakni Haji Steven Indra Wibowo, lanjut Koh Hanny, begitu sapaan akrabnya.
Menurut Koh Hanny, selama 3 tahun Melissa berdialog dengan ikhwah fillah di MCI. Awalnya dialog dilakukan Melissa justru untuk mencela Islam dan mencari kesalahan Islam, saat itu gadis kelahiran 1922 ini bertujuan untuk memurtadkan lawan dialognya, karena sudah lama diketahui oleh Melissa bahwa kelemahan umat muslim saat ini adalah Al-Islamu mahjuubun bil muslimin (kebenaran Islam tertutup oleh umat Islam sendiri).
“Cahaya keindahan Islam tertutupi oleh perilaku buruk ummat Islam. Dan perilaku-perilaku itu sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Bukan bagian dari ajaran Islam.
Akan tetapi karena dari mulut mereka setiap saat mengaku bahwa mereka adalah umat Islam, maka wajar jika banyak orang menganggap seperti itulah ajaran Islam. Padahal itu bukan ajaran Islam.
Akibatnya, jika yang dilihat adalah perilaku sebagian umat Islam yang tidak terpuji itu, dan itu yang dijadikan timbangan, maka orang yang tidak mempelajari dan menggunakan akalnya akan antipati kepada Islam. Tak ayal, cahaya keindahan Islam tertutupi,” jelas Koh Hanny.
Ia memaparkan, “Alhamdulillah, setelah Melissa mengikuti Dzikir Akbar di Mesjd Az Zikra Ustad Arifin Ilham Sentul Bogor melihat sendiri betapa masih banyak kaum muslim yang berusaha mencintai Allah dan menegakkan sunnah – sunnah Rasul juga saling mencintai sebagaimana diri mereka sendiri bersama Jamaah Majelis Az Zikra semua berikhtiar menghidupkan Cahaya Keindahan islam.”
Pertemuan Melissa dengan keluarga besar Az Zikra ini semakin membuat yakin bahwa Islam sesungguhnya adalah Rahmatan Lil Alamin, bahkan pandangan Melissa terhadap Poligami pun berubah dan mengatakan bahwa jika menikah untuk Allah maka Poligami itu indah.
“Melissa memutuskan bersyahadat disaksikan ayahandanya dan puluhan ribu ikhwan fillah,” ujar Koh Hanny.




Maka benarlah bahwa, kebenaran suatu agama terletak pada kitab sucinya, bukan pada manusianya.
Sebelum memutuskan masuk Islam, hampir sebulan Melissa yang belum muslim terbangun setiap hari, tiap dini hari jam 02.59 WIB dan di kepalanya terngiang adzan. Ia juga mendapat pertentangan dari dalam dan luar lingkungannya.
Kepada Koh Hanny dan istrinya, Melissa telah mengakui semua kesalahan dan kekhilafannya sebelum masuk Islam. “Melissa sudah bertaubat sesungguhnya taubat dan ingin berubah menjadi seorang hamba Allah yang disayang Allah, ingin hidup tenang dan bahagia dunia dan akhirat, dan ini hanya bisa dicapai jika mau bertauhid dan menjalankan syariat,” tambahnya.
Saat ini Melissa dibina dan dibimbing oleh tim MCI akhwat yakni, Nanda Putri, Siti Malikah Feer, Devia Sherly dan akan belajar Tauhid di Pondok Pesantren Daarut Tauhiid.
Demi keislamannya, Melissa telah meninggalkan semua fasilitas, kemewahan, kenikmatan dan kenyamanan dunia yang menipunya. Alhamdulillah, Allah Ar-Razaq langsung menggantinya dengan hadiah ibadah Umroh Gratis yang akan dijalankannya bulan depan tanggal 7 April 2016.





“Kita doakan Melissa yang sekarang diberi nama Fitrya Zuhdah oleh murobi kita Ustadz K. H. Muhammad Arifin Ilham menjadi manusia baru, seorang muslimah yang kaffah dan Istiqomah yang membawa keindahan Islam dalam hidupnya,” pesan koh Hanny sambil mengutip Qur’an Surat Al Maidah ayat 3.
“Pada hari ini Aku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan Aku telah cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan Aku telah meridai Islam sebagai agamamu.”
Terkait gerak dakwah kita Koh Hanny menganjurkan, “Jangan tuntut, tapi mari kita tuntun mereka. Sentuh mereka dengan hati pikiran lisan sikap perbuatan yang telah diteladankan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam..
Subhanallah wa bi hamdihi astaghfirullah wa atuubu ilaih (Mahasuci Allah dan dengan memuji-Nya, saya memohon ampunan kepada Allah dan saya bertaubat kepada-Nya)
Action talk louder than word… kita tidak perlu berdebat apalagi bertikai untuk membuktikan tongkat mana yang lurus dan tongkat mana yang bengkok, letakkan saja tongkat yang lurus disebelah tongkat yang bengkok itu..
Subhanakallahumma robbana wa bi hamdika, Allahummagh firlii (Maha suci Engkau wahai Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Ya Allah ampunilah aku).”
Allahu Akbar!
Red: Adiba Hassan