Kisah Mualaf Brooke dari Texas: Tak Bisa Kubayangkan Hidup tanpa Islam

Assalamu’alaikum. Nama yang diberikan orang tuaku sejak lahir adalah Brooke, tapi sejak masuk Islam aku mengubahnya menjadi Hanaan. Aku dibesarkan di keluarga Amerika bagian Selatan. Lazimnya anak-anak muda Amerika, aku dulu pun menghabiskan waktu dengan berpesta, minum-minuman keras dan pacaran di sana-sini. Barulah saat usiaku 18 tahun, aku bertemu banyak teman muslim sebagai konsekuensi sering berpindah tempat tinggal.

Sejak awal aku begitu tertarik pada orang-orang Islam yang kutemui, entah kenapa. Aku pun mulai mempelajari Islam hingga akhirnya di satu titik aku merasa tak akan bisa hidup tanpa mengikrarkan diri sebagai Muslim. Malam itu juga aku mengucapkan syahadat dibantu oleh salah satu teman Muslim. Keyakinan itu datang setelah kami menonton video Ahmad Deedat dan Yusuf Estes.

Besoknya adalah hari Jumat. Dan di luar sepengetahuanku, ada salah satu temanku yang juga orang Amerika bersyahadat di hari yang sama juga! Sejak saat itulah aku pun mulai memakai hijab setiap hari. Orang tua dan keluargaku tentu tidak suka dengan keislamanku  ini. Aku pun kehilangan banyak teman. Tapi satu yang kuyakini bahwa Allah SWT tak akan memberi aku ujian di luar batas kemampuanku.

Hingga hari ini, aku adalah seorang perempuan Amerika yang berhijab. Sejujurnya harus kukatakan bahwa aku tak bisa membayangkan diriku hidup tanpa Islam. Alhamdulillah. (riafariana/islamconverts/voa-islam.com)