SangPencerah.com- Demi
masuk agama Islam, Krisdiantoe (34) dan istrinya Lia (23), warga
Katambung, Desa Haringen, Kecamatan Dusun Timur, Kabupaten Barito Timur,
Kalimantan Tengah, harus rela diusir oleh keluarga.
Saat
ditemui di kediaman Mantan Bupati Ciamis H. Dedi Sobandi, di Dusun
Batukurung, RT 12 RW 03, Desa Kawasen, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten
Ciamis, Provinsi Jawa Barat, Krisdiantoe menceritakan tentang kisah
dirinya sejak awal masuk Islam hingga akhirnya diusir keluarga yang
mempunyai perusahaan tambang batu bara.
“Saya
masuk Islam tidak ada unsur ajakan dari siapapun. Keyakinan saya untuk
masuk Islam bermula dari sebuah bisikan yang selalu menghantui. Di
keluarga saya yang semuanya menganut agama Hindu (Dayak Kaharingan) saya
tidak pernah mendapatkan ketenangan, meski kehidupan keluarga sangatlah
mapan. Keseharian saya saat itu hanya bergelut dengan bisnis dan tak
pernah tau tujuan dari kehidupan ini,” kata Krisdiantoe, kepada Koran
HR, Sabtu (19/03/2016) lalu.
Sejak
orangtua mengetahui dirinya berpindah keyakinan dan ingin memeluk agama
Islam, Krisdianto bersama istri dan anak perempuannya yang masih
berusia lima tahun langsung diusir. Krisdiantoe mengaku langsung pergi
dengan hanya berbekal uang yang ada di saku.
“Setelah
diusir keluarga, saya langsung memutuskan pergi ke Kudus. Saya pun
belum mengenal Islam, tapi keyakinan hati sayalah yang mendorong hanya
Islamlah agama yang dapat menyelamatkan saya di akhirat nanti,” katanya.
Sejak
masuk ke kota Kudus, tepatnya 19 Agustus 2015, kata Krisdiantoe,
dirinya dan istri serta anak langsung mengucapkan dua kalimat syahadat
di KUA Kota Kudus. Dan dari situlah dia selalu berpindah tempat dan
belajar tentang agama islam hingga akhirnya sampai ke Ciamis, tepatnya
di Desa Panumbangan.
“Disana saya
bertemu dengan tokoh masyarakat yang akhirnya menganjurkan saya untuk
datang ke Ponpes milik Pak H. Dedi Sobandi,” katanya.
Pada
kesempatan yang sama, Mantan Bupati Ciamis, H. Dedi Sobandi
membenarkan, adanya keluarga mualaf asal Dayak yang kini tinggal di
rumahnya. Menurut dia, pertemuan dengan Krisdiantoe adalah salah satu
pertemuan yang membuat hatinya tergugah.
“Krisdiantoe
nanti akan menuntut ilmu agama di pesantren milik saya. Dan untuk
tempat tinggal, saya persilahkan Krisdiantoe untuk tinggal di rumah
saya. Nanti dia akan diajarkan ilmu agama oleh sesepuh kyai pengajar di
Pesantren Darrul Fallah,” katanya. (sp/hr)